Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Harapan dari Garuda Muda di Tengah Kacau Balau Sepakbola Indonesia

Timnas Indonesia berhasil melaju ke final Piala AFF U-22. Pencapaian ini setidaknya jadi oase di tengah padang pasir untuk persepakbolaan na...



Timnas Indonesia berhasil melaju ke final Piala AFF U-22. Pencapaian ini setidaknya jadi oase di tengah padang pasir untuk persepakbolaan nasional.

Indonesia memastikan tiket ke partai puncak usai mengalahkan salah satu tim unggulan, Vietnam, pada partai semifinal yang dihelat di Olympic Stadium, Phnom Penh, Minggu (24/2/2019) sore WIB. Gol kemenangan dibuat Muhammad Luthfi Kamal pada menit ke-70 lewat sebuah sepakan bebas.

Kini Indonesia tinggal menunggu pemenang antara partai tuan rumah Kamboja kontra Thailand yang tengah berlangsung. Final sendiri berlangsung pada 26 Februari mendatang.

Keberhasilan Indonesia melaju ke final boleh jadi tak banyak disangka orang mengingat persiapan tim ini begitu minim karena hanya berujicoba menghadapi tim-tim lokal dan selalu meraih hasil imbang di tiga partainya.

Selain itu, Pelatih Indra Sjafri dihantam kabar buruk ketika dia tak bisa membawa tiga pemain terbaiknya, Egy Maulana Vikri, Ezra Walian, dan Saddil Ramdani, karena tidak dilepas klubnya masing-masing. Meski Indra mengaku tak masalah tanpa ketiganya, tapi tetap saja dalam hati kecilnya, absennya Egy dkk. itu mengurangi performa timnya.

Buktinya Indonesia cuma bermain imbang di dua laga awal fase grup sebelum memastikan lolos lewat kemenangan atas Kamboja di partai terakhir.

Selain soal persiapan yang minim, keberangkatan Indonesia ke Kamboja juga diganggu isu pengaturan skor yang menimpa persepakbolaan nasional. Dari mulai Liga 1 sampai Liga 3, terindikasi adanya kasus suap yang melibatkan seluruh elemen sepakbola.

Lebih dari sepuluh pelaku sudah tertangkap termasuk pelaksana tugas Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, yang harus jadi tersangka karena dianggap ikut memusnahakan barang bukti. Para pemain muda yang punya harapan tinggi akan kompetisi Liga 1 tentu terpukul dengan kejadian ini.

Wajar mengingat Timnas yang bagus itu dibentuk dari kompetisi yang bagus. Lalu ketika kompetisi sudah diatur sedemikian rupa, bagaimana Timnas bisa bersaing di level internasional? Tapi, nasi sudah jadi bubur dan kini yang bisa dilakukan Timnas Indonesia hanya memenangi laga final besok.

Trofi yang nantinya bakal dibawa setidaknya bisa jadi pelipur lara untuk persepakbolaan nasional yang tengah terpuruk dan di kala timnas senior pun tak bisa memberikan prestasi.

"Terima kasih atas doa dan dukungan yang hebat untuk Garuda Muda. Semoga final kita dilancarkan untuk raih juara. Apresiasi tertinggi kami sampaikan kepada penggawa dan ofisial Garuda Muda, perjuangan belum usai lanjutkan dan tuntaskan raih kebanggaan bangsa," tutur Head of Delegation Timnas U-22, Iwan Budianto,

Kuliah Beasiswa..?? Klik Disini

Gambar : Detik.com
Sumber : Detik.com

Reponsive Ads