Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

AC Milan Vs Lazio, Ada Pelecehan Rasial dan Penghormatan ke Mussolini

Laga semifinal Coppa Italia antara AC Milan vs Lazio diwarnai pelecehan rasial dan penghormatan ke diktator fasis Italia, Benito Mussolini. ...



Laga semifinal Coppa Italia antara AC Milan vs Lazio diwarnai pelecehan rasial dan penghormatan ke diktator fasis Italia, Benito Mussolini. 

Laga AC Milan vs Lazio berlangsung di Stadion San Siro pada Rabu (24/4/2019) atau Kamis dini hari WIB. 

Beberapa jam sebelum pertandingan dimulai, beberapa pendukung garis keras Lazio memasang spanduk untuk menghormati Mussolini. Mereka juga melakukan penghormatan fasis di dekat Piazzale Loreto, alun-alun Milan, di mana Mussolini dieksekusi pada 1945. 

Aksi itu dilakukan hanya sehari sebelum hari libur nasional Italia untuk memperingati berakhirnya rezim fasisme Mussolini.

Jelang laga dimulai, sebagian para penggemar Lazio juga melakukan aksi pelecehan rasial yang ditujukan ke pemain Milan, Tiémoué Bakayoko ,di luar gerbang San Siro. 

Aksi tersebut terus berlanjut saat para pemain melakukan pemanasan. Untungnya penggemar Milan di dalam stadion melawan aksi tersebut dengan lagu mereka sendiri untuk mendukung Bakayoko.

Laga AC Milan vs Lazio berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan tim tamu. Lazio pun memastikan satu tempat di final. 

Setelah pertandingan, pihak klub mengutuk perilaku beberapa pendukungnya. Tetapi, mereka juga menolak anggapan yang menyebut aksi itu dilakukan seluruh pendukung Lazio. 

"SS Lazio jelas menjauhkan diri dari perilaku dan demonstrasi yang sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai olahraga yang dipertahankan dan dipromosikan oleh klub selama 119 tahun," kata pernyataan tertulis klub. 

"Klub selalu berjuang untuk menghormati hukum dan perilaku yang benar." 

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini merilis pernyataan di Twitter yang mengatakan tidak ada toleransi untuk segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal.

"Saya berterima kasih kepada kepolisian yang secara cermat memantau situasi. Sepak bola harus menjadi kesempatan untuk merayakan dan bertemu, bukan pertengkaran dan bentrokan," tulis Salvini.

Kuliah Beasiswa...?? Klik Disini

Reponsive Ads