Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Kartini di Era Milenial...

KARTINI pada zaman teknologi digital ini memiliki 'rasa' yang berbeda. Perbedaan jelas terlihat dari kasat mata. Kartini saat ini ja...



KARTINI pada zaman teknologi digital ini memiliki 'rasa' yang berbeda. Perbedaan jelas terlihat dari kasat mata. Kartini saat ini jauh lebih dinamis, pintar dan mendudukan diri sejajar dengan pria. Kalau saja Ibu Kartini melihat perempuan-perempuan zaman now pasti geleng-geleng kepala. Kemajuan yang diraih oleh perempuan sangatlah pesat.

Ibu Kartini memperjuangkan agar perempuan-perempuan memiliki tingkat pendidikan yang baik paling tidak dapat membaca. Pemikiran dan perjuangannya ternyata lebih dari hanya sekedar mampu membaca saja. Perempuan-perempuan saat ini sudah tampil sebagai pemikir, penganalisa dan pengambil keputusan. Kartini di zaman ini bukan hanya sebagai pengikut saja, lebih dari itu mampu memimpin pria.

Sebagai perempuan tentunya Kartini sekarang tak melupakan yang sudah menjadi suratan di tangannya. Peran sebagai ibu dan istri tak pernah dilupakan, hanya saja sekarang bertambah nilainya dengan karier. Kartini-Kartini milenial tak hanya berdiam diri di rumah, melainkan menjadi pejuang-pejuang bagi keluarganya. Tak sedikit yang memiliki usaha yang maju pesat atau karier tinggi dalam pekerjaannya.

Apakah ini semacam pembuktian diri? Bukan sama sekali. Mereka memang memiliki semangat dari Ibu Kartini yang terus maju untuk meraih mimpi-mimpinya namun bukan untuk membuktikan apapun. Mereka memperjuangkan apa yang menjadi keyakinan mereka bahwa yang dilakukan adalah baik. Semangat Kartinilah yang kemudian mereka bawa dalam kehidupan.

Kehidupan merekalah yang memberikan arti bukan hanya pada lingkungan terdekatnya, melainkan meluas hingga menyentuh ranah publik. Nilai-nilai Ibu Kartini masih mereka bawa dalam dirinya. Tak melupakan akar budaya yang menjadi kearifan mereka dalam bersikap dan bertindak.

Hari Kartini pada zaman digital ini bukan hanya melulu tentang menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini yang merupakan hasil gubahan WR. Supratman. Bukan sekedar berdandan seperti Ibu Kartini. Bukan sekedar menunjukan diri sebagai bagian dari Kartini. Bukan hanya itu, Hari Kartini adalah semangat para perempuan untuk terus maju tanpa merisaukan gender.

Kuliah Beasiswa..?? Klik Disini

Gambar : Merahputih.com
Sumber : Merahputih.com

Reponsive Ads