Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak UHAMKA

Jakarta -  Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak UHAMKA – UHAMKA kembali menunjukkan jati dirinya sebagai perguruan tinggi terbaik yang w...

Jakarta - Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak UHAMKA – UHAMKA kembali menunjukkan jati dirinya sebagai perguruan tinggi terbaik yang wajib diperhitungkan. UHAMKA telah berhasil mengembangan sebuah Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak yang menjadikannya kampus ketiga yang sangat responsif terhadap pengembangan gender. Tidak hanya dinilai berhasil mengembangkan berbagai indikator responsif gender, kampus ini bahkan juga berhasil mengimplementasikannya dalam segala aktivitas, baik dalam tri dharma perguruan tinggi maupun terkait manajemennya. Tidak  sekedar responsif gender, UHAMKA juga menunjukkan bagaimana studi perlindungan terhadap anak harus dikembangkan dan didukung secara penuh.

Meskipun terdapat dua kampus lainnya yang juga menerapkan kebijakan yang sama berupa kampus responsif gender, UHAMKA tetap menjadi yang terdepan dalam hal penerapan indikator responsif gender secara maksimal. Terbukti dengan dibentuknya sebuah Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak yang bertugas menjalankan segala kampanye kampus responsif gender.  Dalam Islam sendiri persoalan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan memang selalu menjadi topik pembahasan banyak pihak. Keduanya sama-sama makhluk Allah dengan tanggung jawab ibadah yang sama serta memiliki prestasi yang herbal diupayakan oleh keduanya. Untuk itu, UHAMKA hadir mengembangkan Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak UHAMKA.

Kehadiran Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak UHAMKA sendiri menjadi penegasan kembali mengenai topik kesetaraan gender tersebut. UHAMKA sendiri mencatat jika jumlah mahasiswa yang  terdapat di UHAMKA saat ini memiliki total yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah total mahasiswa. Hal yang sama juga terjadi pada jumlah dosen dan karyawannya, di mana jumlah  karyawan dan dosen perempuan juga lebih banyak dibandingkan dosen dan karyawan pria. Pengembangan sejumlah fasilitas yang responsif gender juga telah dilakukan UHAMKA, yakni seperti pembuatan ruang menyesuai, riset terkait pendidikan anak usia dini, pusat konsultasi bagi para mahasiswa dan masih banyak lainnya.

Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak UHAMKA telah berhasil membuktikan bagaimana kampus responsif gender yang benar dengan segala upaya aktif, produktif dan kontributif guna mengembangkan sekaligus mensosialisasikan mengenai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui tri dharma perguruan tinggi. Pembuktian ini dilakukan pada segala aspek catur dharma PTM, baik di bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.


Mau Beasiswa ? Klik Disini

image : menara62.com

Reponsive Ads