Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Gagasan Prof Dr Sulianti Saroso yang Lahir di Era Orde Lama dan Berjaya di Masa Orde Baru

Foto: Dokumentasi Keluarga: Indonesia.go.id Suara Indonesia - Prof Dr Sulianti Saroso, yang lahir pada 10 Mei 1917 di Karangasem, Bali, me...

Foto: Dokumentasi Keluarga: Indonesia.go.id

Suara Indonesia
- Prof Dr Sulianti Saroso, yang lahir pada 10 Mei 1917 di Karangasem, Bali, merupakan sosok perempuan tangguh yang tak hanya berprofesi sebagai dokter, tetapi juga berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Namanya mulai mencuat di era Orde Baru, setelah gagasannya tentang pembatasan kelahiran sempat ditolak oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada era Orde Lama.

Pada tahun 1952, Prof Dr Sulianti Saroso, yang akrab disapa Sul, mengusulkan berbagai ide terkait kesehatan ibu dan anak, khususnya mengenai pengendalian angka kelahiran melalui pendidikan seks dan program keluarga berencana. Sul bersemangat untuk mengajak pemerintah mendukung penggunaan kontrasepsi melalui sistem kesehatan masyarakat, seperti yang dikutip dari Majalah Online Historia.id.

Namun, saat itu Wakil Presiden Mohammad Hatta marah mendengar pidato Sul yang mengusulkan dukungan pemerintah terhadap gagasannya. Sul pun dipanggil oleh Menteri Kesehatan dan diberi peringatan agar tidak lagi membahas topik sensitif tersebut. Presiden Soekarno sendiri menegur Menteri Kesehatan saat itu dan menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap pembatasan kelahiran dalam pidato yang diucapkan di Palembang.

Di era Orde Baru, di bawah kepemimpinan Presiden HM Soeharto, gagasan Sul akhirnya diterima dan diimplementasikan melalui Program Keluarga Berencana. Dedikasi dan konsistensi Sul dalam bidang kedokteran membuat namanya dikenal hingga tingkat internasional.

Sul bahkan diangkat oleh WHO sebagai anggota badan eksekutif dan pernah menjadi ketua Health Assembly atau Majelis Kesehatan, yang berwenang menetapkan Direktur Jenderal WHO. Menurut searo.who.int, "Selama 25 tahun pertama WHO, hanya dua perempuan terpilih sebagai Presiden Majelis Kesehatan Dunia… Rajkumari Amrit Kaur dari India (1950) dan Julie Sulianti Saroso dari Indonesia (1973)."

Keberhasilan Sul dalam mengangkat dunia kedokteran Indonesia ke tingkat internasional membuktikan bahwa dia bukanlah dokter biasa. Prof Dr Sulianti Saroso meninggal dunia pada 29 April 1991, namun namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, sebuah penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya dalam dunia kedokteran.

Selengkapnya




Reponsive Ads