Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Mengenal Gabriel Attal, Perdana Menteri Prancis Termuda dengan Sederet Kontroversinya

Suara Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini mengumumkan Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri (PM) baru Prancis, men...


Suara Indonesia
- Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini mengumumkan Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri (PM) baru Prancis, menggantikan Elisabeth Borne. Di usia 34 tahun, Gabriel Attal menjadi PM termuda dalam sejarah Prancis, mengalahkan rekor Laurent Fabius dari Partai Sosialis yang berusia 37 tahun saat dilantik pada 1984.

Gabriel Attal lahir pada 1989 di Clamart, Paris. Ayahnya, Yves Attal, adalah produser film keturunan Tunisia-Yahudi, sedangkan ibunya, Marie de Couriss, berasal dari keluarga Kristen Ortodoks dan bekerja di industri film. Gabriel Attal dibesarkan di Paris dan menempuh pendidikan di École Alsacienne serta Sciences Po, di mana ia meraih gelar master di bidang hubungan masyarakat.

Karier politiknya dimulai di Partai Sosialis pada 2006. Ia kemudian bekerja untuk Marisol Touraine, menteri kesehatan, pada 2012-2016 dan terpilih sebagai anggota Majelis Nasional Prancis pada 2017. Selama pandemi Covid-19, Gabriel Attal menjabat sebagai juru bicara pemerintah dan kemudian menjadi menteri pendidikan pada Juli 2023.

Kontroversi Gabriel Attal
  1. Larangan Penggunaan Abaya di Sekolah: Sebagai Menteri Pendidikan, Gabriel Attal melarang penggunaan busana muslim abaya di sekolah, yang kemudian diperkuat oleh putusan Mahkamah Agung Prancis.
  2. Politikus LGBT: Menurut CNN, Gabriel Attal adalah PM Prancis pertama yang terang-terangan mengakui dirinya gay, menjadikannya salah satu politisi LGBT berpengaruh di dunia.
  3. Hubungan dengan Politikus: Gabriel Attal memiliki kemitraan sipil dengan Stéphane Sejourné, anggota Parlemen Eropa dan sekretaris jenderal partai berkuasa, serta penasihat politik Macron hingga 2021.



Reponsive Ads